Mental dan integritas Si Raja Tidur diuji ketika menangani perkara besar,
kasus pembunuhan yang melibatkan pejabat tinggi negara, tidak tanggung-tanggung
yang dijadikan tersangka adalah seorang Presiden, Kepala Negara!. Awalnya
kebobrokan para aparat kejaksaan dan kepolisian telah mengelabui persidangan
dengan menghadirkan tersangka gadungan dan dengan keterangan-keterangan yang
tentunya palsu. Tetapi berkat kejernihan berfikir dan keluasan ilmu yang
dimiliki oleh Si Raja Tidur maka kebohongan tersebut mampu diungkap dan sang hakim
mampu dan berani menyeret tokoh utama dalam kasus pembunuhan tersebut yang
tidak lain adalah sang presiden. Si Raja Tidur tak gentar menghadapi segala
ancaman dan tekanan bahkan sampai istri dan kedua anaknya dibunuh, Si Raja
Tidur tak bergeming dari keputusannya.
Andaikan Si Raja Tidur ada di Negeriku.... Seorang hakim yang memiliki
nurani, integritas dan keilmuan yang luas. Seorang hakim yang kebal terhadap
suap, kebal terhadap tekanan, tak bergeming walau apapun yang terjadi demi
terwujudnya keadilan. Hakim adalah tempat mencari keadilan di dunia ini, kemana
lagi akan dicari bila para hakim berani menjual keadilan?
Kasus-kasus besar yang terjadi di negeri ini banyak yang terrendus melibatkan
para pejabat-pejabat negara dari mulai menteri, anggota parlemen, gubernur,
bupati, walikota dan pejabat-pejabat eselon di bawahnya, atau bahkan Sang Presiden?
tidak terrungkap atau sengaja tidak diungkap?. Di luar sana, saya yakin
hakim-hakim di negeri ini masih ada yang memiliki nurani dan integritas seperti Si Raja
Tidur, namun berapa banyak? Negeri ini terlalu banyak intrik politik, orang
jujur berintegritas dan punya kompetensi yang baik bisa dengan mudah dikalahkan
oleh sebuah proses politik. Ini salah satu kelemahan demokrasi, pemenang adalah
suara terbanyak. Bagaimana mungkin kejujuran bisa menang bila kejahatan
memiliki suara mayoritas?
No comments:
Post a Comment