A.
Pendahuluan
Penerapan sistem administrasi perpajakan modern di
lingkungan Direktorat Jenderal Pajak telah memunculkan jabatan baru diantaranya
adalah Account Representative yang
melaksanakan fungsi pengawasan dan konsultasi. Kegiatan profiling Wajib Pajak dan penggalian potensi adalah salah satu
contoh aktivitas yang dilakukan oleh Account
Representative. Dalam rangka memudahkan pelaksanaan dan pengawasan kegiatan
tersebut, Direktorat Jenderal Pajak mengembangkan Aplikasi Profil Berbasis Web
(Approweb) yang dapat digunakan sebagai alat profiling Wajib Pajak, trigger
dalam penggalian potensi sekaligus sebagai aplikasi yang mendokumentasikan
kegiatan penggalian potensi dari mulai analisis data, surat himbauan, surat
respon Wajib Pajak, konseling, usul pemeriksaan, dan realisasi potensi. Namun
berdasarkan pengamatan penulis, Approweb sebagai aplikasi yang
mendokumentasikan kegiatan penggalian potensi serta semua aktivitas yang
terkait dengan Wajib Pajak belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
Administrasi dokumen pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi
sepanjang pengamatan penulis di Kantor Pelayanan Pajak masih dilakukan secara
manual menggunakan buku agenda atau semi manual menggunakan aplikasi pengolah
data Microsoft Excel. Administrasi
dokumen yang tidak sistematis menjadikan pemanfaatan atas data yang
diadministrasikan menjadi kurang optimal baik bagi Pelaksana, Account Representative, Kepala Seksi
Pengawasan dan Konsultasi maupun bagi Kepala Kantor Pelayanan Pajak. Pihak-pihak
yang terkait tidak dapat mengetahui secara pasti dokumen-dokumen yang telah
diterbitkan sehingga menyulitkan dalam proses monitoring dan pelaporan.
Kegiatan administrasi yang dilaksanakan oleh Pelaksana Seksi Pengawasan dan
Konsultasi seharusnya dapat digunakan pula oleh Account Representative sebagai alat pengawasan sehingga tidak ada
kegiatan perekaman yang berulang atas data yang sama.
Dalam rangka
mendukung kegiatan administrasi yang baik pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi,
penulis dengan dukungan dan arahan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
serta Account Representative di
lingkungan KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga mengembangkan Sistem
Informasi Waskon Terpadu (SIWADU). SIWADU dikembangkan dengan semangat untuk
tidak menambah pekerjaan baru tetapi hanya mengubah cara kerja yang semula
dilakukan secara manual dan tidak sistematis menjadi cara kerja yang
memanfaatkan teknologi serta dilakukan secara sistematis. Oleh karena itu,
makalah ini penulis beri judul “SIWADU: SEBUAH INOVASI CARA KERJA BARU”.
B.
Permasalahan
Approweb sebagai trigger
dalam kegiatan penggalian potensi telah memberikan banyak manfaat bagi Account Representative. Approweb telah
menyajikan dan menyandingkan data dari berbagai sumber sehingga memudahkan dalam
proses evaluasi dan analisis data. Approweb juga telah menampilkan data Wajib
Pajak sesuai assignment pada SIDJP
sehingga memudahkan bagi Account
Representative untuk segera melakukan tindakan lebih lanjut. Namun
demikian, Approweb sebagai sarana pendokumentasian aktivitas serta sarana
pengawasan kegiatan penggalian potensi belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
Berdasarkan pengamatan penulis beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut
antara lain sebagai berikut:
1.
Kegiatan
pendokumentasian dilakukan oleh Account
Representative yang bersangkutan sehingga menambah pekerjaan baru berupa
perekaman data;
2.
Fasilitas
menu perekaman tidak praktis misalnya tidak tersedianya fasilitas loader data yang mengakibatkan input
data harus dilakukan satu per satu;
3.
Dokumen
yang direkam belum mencakup seluruh aktivitas tindak lanjut himbauan dan
surat-menyurat terkait Wajib Pajak;
4.
Dokumen
yang telah diinput tidak dapat diunduh
ke Microsoft Excel atau aplikasi
pengolah data lainnya yang bersifat offline
sehingga kegiatan perekaman yang telah dilakukan tidak dapat memberikan banyak
manfaat;
5.
Surat
himbauan yang dapat direkam adalah surat himbauan yang dapat dihitung dan
diketahui potensi pajak yang kurang bayar;
6.
Apabila
terjadi kesalahan input data potensi maupun realisasi tidak dapat dilakukan
perubahan data secara mandiri.
Pelaksanaan tugas Account
Representative pada kegiatan penggalian potensi, membutuhkan desain pengawasan secara lebih komprehensif dan
terpadu. Approweb hanya memberikan fasilitas perekaman surat himbauan dalam hal
potensi pajak yang kurang bayar sudah dapat diketahui. Selain itu, aktivitas
terkait tindak lanjut himbauan tidak hanya terbatas pada Surat Respon WP,
Konseling, Usul Pemeriksaan, dan Realisasi Potensi sebagaimana menu penggalian
potensi pada Approweb. Aktivitas terkait tindak lanjut himbauan berupa Surat
Korespondensi, Surat Tugas Kunjungan (Visit),
Laporan Kunjungan, dan penerbitan Surat Tagihan Pajak direkam dalam
menu tersendiri dan tidak terhubung dengan surat himbauan terkait. Oleh karena itu diperlukan desain
pengawasan yang lebih komprehensif dan terpadu agar setiap aktivitas dapat
tercatat dengan baik.
Berdasarkan pengamatan penulis, kegiatan administrasi
dokumen pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi masih dilakukan secara manual.
Dokumen fisik tersimpan dalam ordner atau disimpan oleh Account Representative masing-masing. Data rekapitulasi dokumen
disimpan dalam aplikasi pengolah data Microsoft
Excel. Dengan demikian pemanfaatan data dari hasil kegiatan administrasi
tidak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh berbagai pihak, sulit dalam hal
pencarian, sulit dalam hal monitoring
dan sulit dalam hal pelaporan. Kegiatan perekaman semestinya tidak perlu
dilakukan oleh Account Representative
terhadap dokumen-dokumen yang telah diadministrasikan oleh Pelaksana Seksi
Pengawasan dan Konsultasi apabila kegiatan administrasi dilakukan secara
terpadu. Kegiatan perekaman yang dilakukan oleh Pelaksana Seksi Pengawasan dan
Konsultasi seharusnya dapat dimanfaatkan oleh Account Representative sehingga pekerjaan perekaman tidak dilakukan
berulang.
Selain melakukan monitoring kegiatan penggalian potensi, Account Representative juga melakukan
monitoring pembayaran dari Wajib Pajak yang menjadi tanggungjawabnya.
Pergerakan pencapaian dan pertumbuhan penerimaan pajak sebagai salah satu alat
kontrol dalam pengamanan penerimaan pajak seharusnya dapat dimonitor dengan
baik oleh Account Representative.
Fasilitas monitoring penerimaan melalui Aplikasi Dashboard yang telah disediakan
oleh Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak tidak dapat diakses oleh Account Representative. Monitoring
penerimaan pajak yang difasilitasi melalui Approweb menampilkan data dalam
jutaan rupiah atau tidak dalam satuan rupiah penuh sehingga tidak menampilkan
data secara akurat. Perubahan data rencana juga tidak dapat dilakukan segera
apabila terjadi perpindahan Account
Representative atau disebabkan hal lainnya karena harus dilakukan
berjenjang melalui Kantor Wilayah kemudian di-upload oleh Kantor Pusat DJP. Kebutuhan akan fleksibilitas dalam
pengolahan data penerimaan pajak membutuhkan aplikasi pendukung bagi Account Representative yang mudah untuk
dikustomisasi sesuai kebutuhan.
Kebutuhan data dan informasi yang unik dan dinamis harus
didukung dengan aplikasi lokal yang dapat segera disesuaikan dengan kebutuhan (customized). Aplikasi yang disediakan
oleh Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak karena berlaku nasional tentu tidak
dapat dilakukan kustomisasi sesuai karakteristik pekerjaan di Kantor Pelayanan Pajak
setempat. Oleh karena itu, keberadaan aplikasi yang bersifat lokal di Kantor
Pelayanan Pajak merupakan kebutuhan yang tak terhindarkan. Cara kerja yang
efisien akan dapat mengoptimalkan kinerja Account
Representative di tengah keterbatasan sumber daya yang ada.
bersambung...
No comments:
Post a Comment